November 16, 2024
WhatsApp Image 2023-03-22 at 14.02.53 (1)
Bagikan:

Siang itu berbondong warga Selobanteng Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur datang ke balai desa setempat. Warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani sekaligus peternak sapi dan atau kambing menyambut kedatangan tim dosen Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember (Polije). Tujuan kedatangan tim dosen polije pada Hari Minggu tanggal 12 Juni 2022 itu adalah melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan tentang pembuatan pakan awetan untuk ternak ruminansia. Acara dibuka dengan sambutan oleh kepala Desa Selobanteng, yaitu Bapak Samino. Dalam sambutannya kepala desa menjelaskan tentang urgensi kegiatan yang telah diinisiasi oleh BUMDES Selobanteng yaitu tentang pemanfaatan sumber limbah pertanian untuk pakan ternak. Beliau menegaskan bahwa penting bagi petani dan peternak untuk memahami cara memberi pakan yang baik bagi ternak agar ternak sehat dan produktif.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan laporan kegiatan oleh Direktur BUMDES Desa Selobanteng yaitu Bapak Aziz. Beliau memaparkan progress dan hasil kegiatan pembuatan silase pakan ternak yang telah dilaksanakan. Selapas pemaparan laporan kegiatan, tiba saatnya acara diskusi antara warga Selobanteng dengan tim dosen Peternakan Polije. Pada kesempatan tersebut warga mencurahkan kondisi pertanian dan peternakan yang mereka alami.

“Saat musim hujan kami tidak khawatir untuk pakan ternak kami, namun saat musim kemarau kami sampai harus beli pakan hijauan dari tempat lain,” ujar Abdul, salah seorang peternak dari Selobanteng.

Menyimak tantangan kondisi tersebut dosen Peternakan Polije menjelaskan tentang upaya pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber hijauan ternak dan teknologi pakan silase.

“Hijauan pakan merupakan pakan utama bagi ternak sapi dan kambing sehingga ketersediaannya harus terjamin sepanjang ternak hidup,” Jelas Rizki Amalia Nurfitriani, S.Pt. M.Si., dosen Program Studi Poduksi Ternak Jurusan Peternakan Polije.

Desa Selobanteng yang memiliki kontur tanah perbukitan dan tanah yang berbatu, memberikan tantangan tersendiri dalam ketersediaan hijauan pakan ternak. Ketika musim penghujan, warga menanam berbagai macam tanaman pangan seperti jagung dan sayuran hijau, sedangkan tanaman pakan yaitu rumput gajah. Akan tetapi Ketika musim kemarau fokus pertanian hanya pada tanaman pangan sedangkan untuk pakan beli dari daerah sekitar.

“Teknologi pakan silase dapat diterapkan secara massif dan kontinyu jika ingin menjamin ketersediaan pakan hijauan ternak saat musim kemarau, “ terang Nur Muhamad, S.Pt., M.Sc., Koordinator Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan Polije.

Prinsip dari teknologi pakan silase adalah menyimpan hijauan pakan segar dalam suatu tempat kedap udara (anaerob) sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa banyak merusak kandungan nutrisi di dalamnya. “Jika hijauan pakan disimpan dalam bentuk jerami maka banyak nutrisi yang akan terbuang akan tetapi dengan teknologi silase ini nutrisi hijauan pakan dapat dipertahankan”, jelas Rizki AN.

Selain melakukan diskusi dengan warga, tim dosen Peternakan Polije juga melakukan evaluasi langsung terhadap produk silase yang telah dibuat sebelumnya oleh warga. Menurut tim dosen Peternakan Polije, silase yang dibuat oleh warga Selobanteng belum optimal karena kandungan air dalam hijauan pakan yang dibuat silase masih terlalu tinggi yang menyebabkan proses fermentasi tidak berjalan dengan baik. “Jadi sebelum dibuat silase, hijauan pakan harus diangin-anginkan dulu sampai kadar airnya berkurang menjadi sekitar 60 – 70%, lalu dilakukan pemadatan yang sempurna untuk meminimalisir adanya udara agar proses fermentasi oleh bakteri anaerob dapat berlangsung optimal. Silase siap digunakan setelah tiga minggu dan dapat disimpan selama kondisi anaerob dapat dipertahankan”, pungkas Nur Muhamad.

Hasil dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini setidaknya merekomendasikan dua hal yaitu reorientasi pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan silase pakan ternak dan pemanfaatan limbah Peternakan untuk pupuk di ladang pertanian. Warga Selobanteng berharap bahwa upaya pendampingan dari tim dosen Peternakan Polije dapat terus berlanjut agar kondisi pertanian dan peternakan warga semakin baik kedepannya.

About Author


Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *