Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember kuatkan perekonomian UMKM RPA (Rumah Potong Ayam) di Bungur, Jember. Diwujudkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat tentang pentingnya biosecurity RPA dan pembuatan nugget ayam yang dilaksanakan pada sabtu (20/08/2022). Tim yang beranggotakan Rosa Tri Hertamawati, Anang Febri Prasetyo, Reikha Rahmasari, Wahyu Kartika Suci serta beberapa Mahasiswa. Kegiatan ini difasilitasi oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polije melalui anggaran PNBP tahun 2022.
Kegiatan pengabdian ini didasari oleh permasalahan yang dihadapi RPA Bungur. Dimana sebagian besar prosesing dilakukan secara manual, pemisahan non karkas dan perecahan karkas tidak menggunakan meja, tetapi dilakukan di lantai sehingga menyebabkan kemungkinan terjadinya cross contamination. Selain itu, masalah lain yang ada di RPA Bungur adalah adanya sisa produksi harian yang tidak terjual ke konsumen, Ujar Rosa.
Syamsul selaku pemilik RPA Bungur mengatakan bahwa kegiatan usahanya masih dijalankan secara tradisional, meskipun beberapa sudah menggunakan mesin. Akan tetapi masih ada kendala, yaitu tempat prosesing karkas yang belum memadai, hanya di lantai dan meja kayu yang cenderung sulit dibersihkan. Kendala lain yang dihadapi adalah adanya sisa karkas harian yang hanya dibekukan, tetapi tidak banyak terjual karena masih rendahnya keinginan masyarakat untuk membeli frozen carcass (karkas beku).
Rosa menjelaskan bahwa penerapan biosecurity dalam RPA sangat penting. Biosecurity yang diterapkan dengan baik pada manajemen RPA akan menjamin kebersihan karkas ayam yang akan dijual kepada konsumen. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi cross contamination saat prosesing dan perecahan karkas diperlukan meja carcassing yang baik seperti meja yang terbuat dari bahan stainless. Dengan adanya meja stainless, maka prosesing dan perecahan karkas tidak lagi dilakukan di lantai atau meja kayu yang lebih sulit dibersihkan.
Untuk mengatasi masalah karkas sisa produksi harian, perlu dilakukan pengolahan. Pengolahan yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat olahan daging ayam seperti nugget, sempol ayam atau kaki naga. Dengan membuat sisa karkas menjadi makanan olahan diharapkan masyarakat lebih tertarik untuk membeli dibandingkan hanya karkas beku, jelas Reikha.
Anang juga menembahkan bahwa branding merupakan konsen dibidang sosial ekonomi yang juga menjadi salah satu faktor penting dalam pemasaran. Branding suatu produk diperlukan untuk mempermudah produsen dalam mengenalkan produk dan mempermudah konsumen dalam mengenalinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menambahkan sticker pada kemasan produk yang akan dipasarkan.
Selain dihadiri oleh pemilik RPA Bungur, kegiatan ini juga dihadiri oleh ibu-ibu di sekitar RPA Bungur. Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan berperan aktif dalam diskusi serta praktik pembuatan nugget. Kami berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan pemilik RPA tentang pentingnya biosecurity dalam manajemen RPA dan membantu pemilik RPA atau ibu-ibu dalam penguatan ekonomi dengan pengolahan sisa produksi harian menjadi produk olahan yang lebih bernilai jual.
Artikel terkait: Inovasi Dosen Polije: Musim Kemarau Tak Lagi Jadi Penghambat Peroleh Hijauan Makanan Ternak