JEMBER-Permintaan akan daging ayam kampung selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Meski harga jualnya lebih mahal dibandingkan ayam broiler, daging ayam kampung dinilai masyarakat lebih sehat. Dari sisi harga, harga karkas ayam kampung relative lebih stabil dibandingkan dengan karkas ayam broiler. Akan tetapi beternak ayam kampung memiliki kekurangan yaitu pertumbuhannya yang relatif lambat jika dibandingkan ayam broiler. Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB) merupakan ayam kampung hasil seleksi genetik yang memiliki keunggulan antara lain mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, masa mengeram berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali. Selain itu, ayam ini dapat tumbuh lebih cepat daripada ayam kampung biasa. Rasa daging ayam KUB gurih, sebagaimana ayam kampung pada umumnya.
Baca juga: Olahan Nugget untuk UMKM
Kelompok ternak Matra Farm memiliki kendala dalam memperoleh ilmu pengetahuan mengenai budidaya ternak unggas. Hal ini yang menjadi penyebab kelompok ternak ini terhambat dalam melakukan usaha budidaya ternak unggas. Sementara itu, budidaya ternak unggas khususnya ternak ayam KUB merupakan salah satu budidaya ternak potensial di Kabupaten Jember. Edukasi budidaya ternak ayam KUB memberikan Ayam KUB memiliki kelebihan yaitu tahan terhadap cekaman panas. Selain itu, keberadaan ayam KUB khususnya di Jawa Timur sudah mulai menurun karena rendahnya produksi bibit dan budidaya di wilayah tersebut. Guna menjawab tantangan dari kelompok ternak Matra Farm tersebut, maka tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Jember yang beranggotakan empat dosen dan dua mahasiswa melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan terkait pemeliharaan ayam kampung KUB.
Gayuh Syaikhullah, S.Pt., M.Si., selaku ketua tim pengabdian masyarakat menjelaskan bahwa pemeliharaan ternak ayam KUB merupakan salah satu komoditas ternak lokal potensial yang dapat memberikan peluang usaha untuk peternak. Penerapan usaha ternak ayam KUB dapat memberikan peluang usaha baru untuk Kelompok Ternak Matra Farm dalam memulai kembali usahanya.
Usaha yang dilakukan pada proses budidaya ternak khususnya ternak unggas penting untuk memperhatikan sistem manajemen usaha tersebut. Sistem manajemen merupakan suatu sistem tata kelola yang dimulai dari hulu ke hilir pada suatu komponen usaha. Dan yang sering dilupakan adalah sistem manajemen limbah yang menjadi sorotan isu permasalahan tersendiri dalam lini usaha Peternakan, tambah drh. Dharwin Siswantoro, S.Pt., M.Si..
Pada kegiatan pelatihan dan diseminasi ini, peternak diberikan DOC (day old chicken) Ayam KUB sebanyak 200 ekor untuk mencoba memulai memlihara secara langsung. Selain DOC, peternak juga diberika indukan dan pejantan ayam KUB dengan perbandingan 40 : 5 ekor. Hal ini ditujukan agar peternak juga mulai belajar untuk melakukan breeding mandiri, untuk mengatasi masalah ketersediaan DOC atau bibit ayam KUB di daerah Jember. Dengan harapan nantinya hasil dari kegiatan ini Kelompok Ternak Matra Farm mampu mandiri bibit.
Baca juga: Olahan Nugget untuk UMKM
Dr. R. Alamsyah Sutantio, S.E., M.Si., menerangkan bahwa peternak juga mendapat pelatihan mengenai pembuatan dan formulasi ransum pakann ayam KUB. Hal ini dirasa penting karena kebutuhan pakan merupakan factor terbesar dalam proses pemeliharaan ternak ungags. Dengan mampu membuat pakan yang efisien dengan harga yang relative murah, peternak harpannya mampu menerapkan pemeliharaan yang sustainable dan profitable.
Dari seluruh rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini, respon kelompok ternak sangat positif. Seluruh anggota kelompok ternak sangat antusias dan pro aktif selama kegiatan. Dan mereka menyatakan bahwa mereka menantikan acara serupa dengan topik bahasan dan pelatihan yang berbeda nantinya untuk memajukan peternakan di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, pungkas Ir. Anang Supriadi Saleh, M.P.
Baca juga: Olahan Nugget untuk UMKM