Politeknik Negeri Jember melalui program pengabdian masyarakat telah melaksanakan inisiatif pemberdayaan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi inovatif untuk mengurangi hama lalat patogen. Program ini dilakukan di UD. Tri Tunggal, Desa Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, dengan tujuan meningkatkan produksi ternak dan mengurangi pencemaran lingkungan. Kegiatan ini dipimpin oleh Rizki Amalia Nurfitriani, S.Pt., M.Si., bersama tim yang terdiri dari Dr. Budi Utomo, Dyah Laksito Rukmi, dan Vigo Dewangga. Melibatkan juga tiga mahasiswa, kegiatan ini berlangsung selama tujuh bulan dengan skema pemberdayaan yang didanai PNBP.
Masalah utama yang dihadapi UD. Tri Tunggal adalah tingginya populasi lalat patogen yang mengganggu kesehatan ternak. Jenis kandang open house yang digunakan peternak rentan menjadi sarang lalat, yang dapat membawa penyakit pada ternak. Untuk mengatasi hal ini, tim pengabdian mengimplementasikan penggunaan larva BSF sebagai inhibitor alami. “Larva BSF merupakan predator dari lalat patogen, sehingga mampu mengurangi populasi lalat di sekitar kandang,” ujar Rizki Amalia. Solusi ini tidak hanya mengatasi masalah kesehatan ternak, tetapi juga berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah sayur yang sebelumnya terbuang percuma kini dimanfaatkan sebagai pakan larva BSF, sehingga menciptakan sistem pengelolaan limbah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Program pengabdian masyarakat ini terdiri dari beberapa tahapan, termasuk sosialisasi, pelatihan, dan implementasi langsung di lapangan. Tahapan awal dimulai dengan sosialisasi kepada peternak mengenai pentingnya budidaya BSF. Rizki Amalia menambahkan, “Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pemahaman peternak tentang manfaat BSF sebagai bagian dari upaya pengendalian hama secara alami.” Setelah itu, diadakan workshop yang mengajarkan peternak bagaimana membudidayakan BSF. Dengan menggunakan limbah sayur sebagai pakan, budidaya ini tidak hanya efektif mengurangi limbah, tetapi juga menekan biaya produksi ternak. Implementasi larva BSF di kandang ayam petelur juga dilaksanakan, di mana larva tersebut ditempatkan di area penampungan kotoran ternak untuk bersaing dengan lalat patogen.
Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga fokus pada peningkatan manajemen budidaya ayam petelur di UD. Tri Tunggal. Tim memberikan pelatihan mengenai kebersihan kandang, pemberian pakan, dan pengelolaan produksi telur. “Kami berharap melalui program ini, peternak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak mereka,” ujar Dyah Laksito.
Program ini telah memberikan dampak positif terhadap mitra peternak di UD. Tri Tunggal. Peternak mengaku kini lebih memahami cara pengelolaan ternak yang baik dan benar, serta mendapat pengetahuan baru tentang pemanfaatan larva BSF. Selain itu, program ini juga berhasil mempublikasikan beberapa hasilnya dalam bentuk video edukasi dan artikel di media massa lokal maupun nasional. Keberhasilan program ini mendorong pihak UD. Tri Tunggal berharap agar kegiatan serupa dapat menjadi program tahunan. “Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin setiap tahun,” ungkap salah satu peternak.
Kegiatan pengabdian ini tidak hanya mendukung pemberdayaan peternak lokal, tetapi juga sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan lapangan dan memperoleh pengalaman praktis yang berharga. Politeknik Negeri Jember melalui tim pengabdiannya berkomitmen untuk terus mendorong inovasi di bidang peternakan guna mendukung kesejahteraan peternak lokal dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.