November 16, 2024
ak1
Bagikan:

Permasalahan petani terkait semakin sulit dan mahalnya untuk memperoleh pupuk kimia, ditambah dengan adanya himbauan untuk mulai beralih ke pupuk organik, maka membuat petani perlahan beralih menggunakan pupuk organik. Demikian halnya yang terjadi pada para petani di Kabupaten Jember, yaitu Kelompok Tani Maju II Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember (Mitra). Berawal pada tahun 2019, mitra sudah mulai membuat sendiri pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran hewan (kohe) kambing, sapi, maupun ayam. Muncul permasalahan yang saat ini dihadapi mitra, yaitu berkaitan dengan teknologi pengolahan pupuk berbahan baku kohe kambing, dimana petani harus menunggu kurang lebih satu bulan proses dekomposisi sebelum diaplikasikan sebagai pupuk dasar di lahan pertanian.

Baca Juga : Beasiswa Pendidikan Indonesia

Tim pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Jember yang beranggotakan Uyun Erma Malika, S.TP, M.P, Dr. Ir. Ridwan Iskandar, M.T, Naning Retnowati STP, M.P, dan Rizal Perlambang CNAWP, S.E, M.P mengadakan kegiatan penyuluhan dengan mengundang mitra yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju II. Adapun materi penyuluhan yang disampaikan meliputi materi dan demonstrasi langsung tentang teknologi pembuatan pupuk organik berbahan baku kotoran hewan (kohe) kambing, dan formulasi/dosis penggunaan pupuk organik. Kohe kambing sebagai bahan baku utama pupuk organik terlebih dahulu dihancurkan untuk mempecepat proses dekomposisi. Pengolahan kohe kambing menjadi pupuk organik perlu melalui tahapan penghancuran untuk mempermudah proses dekomposisi saat diaplikasikan di lahan pertanian. Penghancuran kohe kambing dilakukan dengan menggunakan mesin penghancur kohe. Prinsip kerja mesin penghancur kohe kambing ini adalah kohe dimasukkan ke dalam silinder pencacah melalui hopper, lalu akan dihancurkan dengan pisau pencacah yang sudah terpasang, dilanjutkan pengayakan untuk memisahkan kotoran yang masih menggumpal. Hasil yang halus akan keluar dari output 2, dan hasil yang kasar akan keluar dari output 1.

Baca Juga : Pelatihan Hydroponic Fodder untuk pakan ternak

Setelah dilakukan penyuluhan ini, harapannya ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani (mitra) dalam menghasilkan pupuk organik yang berkualitas dan bernilai ekonomis untuk diaplikasikan di lahan pertaniannya, dengan menerapkan inovasi teknologi pembuatan pupuk organik berbahan baku kohe kambing. Selanjutnya, harapan besarnya adalah petani dapat mandiri pupuk sehingga tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia yang harganya sangat tinggi dan ketersediannya cukup langka.

Baca Juga : Beasiswa Pendidikan Indonesia

About Author


Bagikan:

1 thought on “Peningkatan Keterampilan Petani dalam Memproduksi Pupuk Organik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *